Let me cry on your shoulder..

by - February 14, 2013

kata itu lagi..
untuk kesekian kalinya, jantungku merespon dengan detak yang berbeda..
ketika apa yang ku tahan, dan aku berusaha menguatkan..
tapi aku tak sanggup lagi menahannya..

malam itu, aku bersamanya..
hingga malam larut..
hanya untuk menunggu waktu jam 12, agar aku bisa mengucapkan sebuah kalimat saja..
aku menunggu waktu untuk mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
dan akhirnya waktu itu tiba..
kuucapkan kalimat itu, hanya satu kalimat..
ingin kulangkahkan kakiku untuk mengambil kue yang malam ini aku beli dengannya.
tapi entah kenapa, aku malah terdiam di dekatnya.
dan entah kenapa juga,
kata itu terucap.. lagi..
kata yang sebenarnya paling kubenci..

andai saja aku bisa memutar waktu,
aku ingin kau yang terlebih dahulu terlahir di dunia ini.. bukan aku..
atau setidaknya kau 1 tahun atau 2 tahun lebih tua dariku..
atau sebulan saja, bahkan sehari , sejam itu sudah cukup buatku..
tapi tak bisa, tak akan pernah bisa..

dan kata itu..
aku mengingatnya lagi, pembahasan yang aku tak ingin bahas sama sekali..
tapi..
ya, sudah terjadi..
aku diam, mencoba berpikir apa yang seharusnya aku katakan..
aku mencoba mengatakan kalimat itu, sesak.
aku diam..
ingin kucoba mengalihkan pembicaraan, tapi.. tak bisa.. lagi lagi..
dia tau, aku ingin mengatakan sesuatu..
tapi aku bingung, aku tak tau harus berkata apa..
aku tak berani melihat matanya, tapi dia terus menatap mataku..
memaksaku agar melihat matanya..
hingga akhirnya aku beranikan menatap matanya..
dan saat itu juga, membuatku tak bisa lagi menahannya..
aku menangis, di peluknya..
sesak, sakit rasanya.. entah apa yg kurasa saat itu..
pelukannya makin lama makin erat, mencoba meredakan tangisku..
tapi semakin erat dia memlukku, kenapa semakin sesak saja dadaku ?
ingin kutumpahkan segala kesesakanku padanya.. semuanya..
dia meminta maaf padaku berkali kali, mengatakan dirinya bodoh berulang ulang..
yang membuat tangisku semakin pecah..
aku tak menyalahkannya, sama sekali tidak..
aku hanya tak ingin mendengar kata itu..
atau karna aku sudah terlalu terbiasa dengan kata itu, atau mungkin aku sudah bosan..
tangisku serasa tak mau berhenti saat itu..
membuatku harus menahan tangisku, tapi semakin kutahan semakin sesak rasanya. sakit.
sebenarnya aku benci menangis, tapi hanya itu cara agar aku bisa merasa lebih baik..
ketika aku menahan tangisan dengan kuat, rasa sesak itu jugak semakin kuat..
hingga kadang rasanya semakin sesak jika kutahan,
andai bisa aku menagis dengan keras seperti keponakan keponakanku dirumah yang menangis dengan sangat keras.. pasti akan cepat mereda sesakku ini..
tapi udah segede gini nggak mungkin bisa menangis seperti itu.. hanya masa lalu, masa kecil ku bisa menangis seperti itu..
memang wanita.. cuma air mata andalannya..
tapi memang benar, wanita bisa menangis tanpa alasan, satu hal itu yang aku tau..

hmm.. entah kenapa.. didepan laki laki sepertinya aku bisa menangis..
didepan ayahku saja aku tak bisa menangis seperti ini..
hanya di depannya aku bisa, meski kadang tiba tiba aku menangis..
dan dia biarkan aku menangis sesukaku di pundaknya..
"oh.. let me cry on your shoulder.."
aku masih ingat ketika aku sangat merindukan susasana rumahku, aku hanya bisa menangis..
dan dipelukannya juga, dia meredakan tangisku..
seperti saat ini, tangisku juga mereda..
dan aku merasa sangat nyaman sekali ketika berada di peluknya.. itu saja..

terkadang orang yang mencintaimu berpeluang besar menyakitimu,
tapi orang yang mencintaimu berpeluang besar mengobati luka hatimu ^_^


You May Also Like

0 comments